Hello Guys,
Kali ini saya akan menceritakan aktivitas saya di dapur, dan pada kesempatan ini sedikit berbeda seperti biasanya karena kali ini saya akan membuat Tape atau Tapai.
Tapai atau tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp, namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah.
Jenis Tapai atau Tape :
1. Tapai Singkong
Tapai singkong, yakni tape yang terbuat dari bahan dasar singkong. Jenis tapai ini biasanya dibuat untuk dijual, kebanyakan berupa industri rumah tangga. Tapai singkong yang populer berasal dari daerah Bandung (banyak dijajakan di Jalan Raya Padalarang di wilayah Cipatat), dan jika di Jawa Timur, dari daerah Bondowoso.
2. Tapai Ketan atau Tapai Pulut.
Tapai ketan atau tapai pulut, yakni yang terbuat dari beras ketan (beras pulut), baik dari ketan putih maupun ketan hitam. Di banyak daerah di Jawa, tapai ini biasa dibuat sendiri di rumah-rumah, terutama sebagai persediaan penganan di saat Lebaran. Namun, tapai ini pun acap dijajakan oleh pedagang keliling di Jawa Barat (tapai ketan hitam, dalam kombinasi dengan uli sebagai tape uli) atau dalam kemasan kecil-kecil, tapai ketan putih terbungkus daun (jambu air, atau waru) di pasar lokal di Kuningan dan di Pangandaran. Tapai ketan dari Kuningan bahkan telah dikemas secara modern dengan kardus.
Pembuatan Tapai Ketan atau Tapai Pulut.
Pertama-tama yaitu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, Cuci bersih Beras Ketan Hitam dan Pulut dengan air hingga air cuciannya bersih atau tidak keru dan lakukan secara berulang setelah itu rendam selama 12 jam, kali ini saya menggabungkan Ketan Hitam dan Putih dengan berbandingan 2 : 1.
Guna untuk merendam terlebih dahulu adalah supaya pada saat proses memasak nantinya tidak lama kemudian beras akan lebih mengambang dan juga mempermudah bekerjanya fermentasi pada ragi.
Setelah itu masak Ketan yang sudah direndam kurang lebih setengah matang kemudian didingankan kembali, usakan berikan alas daun pisang supaya tidak lengket.
Kemudian kukus hingga benar-benar matang kemudian sisihkan dan dinginkan kembali sebelum ditabur dengan Ragi.
Setelah Ketan sudah dingin taburkan Ragi dan aduk hingga rata, pastikan Ragi benar-benar halus pada saat pencampuran dengan Ketan sehingga fermentasi nantinya dapat terbagi dengan rata.
Yang perlu diperhatikan adalah Ragi yang digunakan biasanya yang membuat Tapai atau tape gagal karena asam, sehingga ada Ragi yang bagus dan juga yang tidak bagus. Ciri - ciri ragi yang bagus adalah Tidak berbau asam, warnanya lebih cerah atau putih bersih bukan kusam, pada saat dihancurkan mudah dan tidak kasar atau menggumpal.
Kemudian mulai membuat Tapai dengan bulat - bulat dan susun rapi dan taburi kembali dengan Ragi, pastikan sebelum menyentuh adonan tangan keadaan bersih karena sudah ada proses fermentasi yang bereaksi yang akan mempengaruhi mikroorganisme lainnya dan tidak membutuhkan waktu lama untuk di suhu ruangan sehingga lakukan dengan cepat untuk masukkan ke wadah yang tertutup.
Simpan selama 2 - 3 hari dengan suhu yang agak dingin tidak begitu panas karena akan mempengaruhi proses fermentasi nantinya.
Dalam pembuatan Tapai ini memiliki sedikit Mitos yang terdapat di daerah- daerah yang membuat gagal seperti dalam pembuatannya hanya 1 orang saja tidak dengan campur tangan orang lain dari awal pembuatan hingga disimpan, biasa di beri bawang merah atau putih di bagian atas Tapai guna Tapai memberi rasa manis entah bagaimana reaksinya tetapi itu selalu terbukti di daerah - daerah, di daerah biasanya simpan di bawah tempat tidur atau dekat bak mandi ataukan daerah yang tersembunyi yang jarang dijangkau aktivitas. Percaya atau tidak itulah beberapa Mitos dalam pembuatan tapai yang sering terjadi dan memang terbukti.
Jadi itulah tadi penjelasan tentang Tapai atau tape dari proses pembuatan hingga beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatannya, jika kalian memilki pertanyaan tentang Tapai silahkan komentar dibawah.
Komentar
Posting Komentar